Archive for August 2012
10 Film pertama Indonesia
1. Loetoeng Kasaroeng (1926)
Loetoeng Kasaroeng adalah sebuah film Indonesia tahun 1926. Meskipun diproduksi dan disutradarai oleh pembuat film Belanda, film ini merupakan film pertama yang dirilis secara komersial yang melibatkan aktor Indonesia.
2. Eulis Atjih (1927)
Sebuah film bisu bergenre melodrama keluarga, film ini disutradarai oleh G. Kruger dan dibintangi oleh Arsad & Soekria. Film ini diputar bersama-sama dengan musik keroncong yang dilakukan oleh kelompok yang dipimpin oleh Kajoon, seorang musisi yang populer pada waktu itu. Kisah Eulis Atjih, seorang istri yang setia yang harus hidup melarat bersama anak-anaknya karena ditinggal suaminya yang meninggalkannya untuk berfoya-foya dengan wanita lain, walaupun dengan berbagai masalah, akhirnya dengan kebesaran hatinya Eulis mau menerima suaminya kembali walaupun suaminya telah jatuh miskin.
3. Lily Van Java (1928)
Film yang diproduksi perusahaan The South Sea Film dan dibuat bulan Juni 1928. Bercerita tentang gadis yang dijodohkan orang tuanya padahal dia sudah punya pilihan sendiri. Pertama dibuat oleh Len H. Roos, seorang Amerika yang berada di Indonesia untuk menggarap film Java. Ketika dia pulang, dilanjutkan oleh Nelson Wong yang bekerja sama dengan David Wong, karyawan penting perusaahaan General Motors di Batavia yang berminat pada kesenian, membentuk Hatimoen Film. Pada akhirnya, film Lily van Java diambil alih oleh Halimoen. Menurut wartawan Leopold Gan, film ini tetap digemari selama bertahun-tahun sampai filmnya rusak. Lily van Java merupakan film Tionghoa pertama yang dibuat di Indonesia.
4. Resia Boroboedoer (1928)
Film yang diproduksi oleh Nancing Film Co, yang dibintangi oleh Olive Young, merupakan film bisu yang bercerita tentang Young pei fen yang menemukan sebuah buku resia (rahasia) milik ayahnya yang menceritakan tentang sebuah bangunan candi terkenal (Borobudur). Diceritakan juga di candi tersebut terdapat sebuah harta karun yang tak ternilai, yaitu guci berisi abu sang Buddha Gautama.
5. Setangan Berloemoer Darah (1928)
Film yang disutradarai oleh Tan Boen San, setelah pencarian di beberapa sumber, sinopsis film ini belum diketahui secara pasti.
6. Njai Dasima I (1929)
Film ini berasal dari sebuah karangan G. Francis tahun 1896 yang diambil dari kisah nyata, kisah seorang istri simpanan, Njai (nyai) Dasima yang terjadi di Tangerang dan Betawi/Batavia yang terjadi sekitar tahun 1813-1820-an. Nyai Dasima, seorang gadis yang berasal dari Kuripan, Bogor, Jawa Barat. Ia menjadi istri simpanan seorang pria berkebangsaan Inggris bernama Edward William. Oleh sebab itu, akhirnya ia pindah ke Betawi/Batavia. Karena kecantikan dan kekayaannya, Dasima menjadi terkenal. salah seorang penggemar beratnya Samiun yang begitu bersemangat memiliki Nyai Dasima membujuk Mak Buyung untuk membujuk Nyai Dasima agar mau menerima cintanya. Mak buyung berhasil membujuk Dasima walaupun Samiun sudah beristri. Hingga akhirnya Nyai Dasima disia-siakan Samiun setelah berhasil dijadikan istri muda.
7. Rampok Preanger (1929)
Ibu Ining tidak pernah menduduki bangku sekolah, tahun 1920-an adalah seorang penyanyi keroncong terkenal pada Radio Bandung (NIROM) yang sering pula menyanyi berkeliling di daerah sekitar Bandung. Kemudian ia memasuki dunia tonil sebagai pemain sekaligus sebagai penyanyi yang mengadakan pagelaran keliling di daerah Priangan Timur. Main film tahun 1928 yang berlanjut dengan 3 film berikutnya. Film-film itu seluruhnya film bisu. Ketika Halimoen Film ditutup tahun 1932, hilang pulalah Ibu Ining dari dunia film. Namun sampai pecahnya PD II, ia masih terus menyanyi dan sempat pula membuat rekaman di Singapura dan Malaya. Pada tahun 1935 ia meninggal dunia dalam usia 69 tahun karena sakit lever.
8. Si Tjonat (1929)
Cerita dalam film ini berputar pada kisah seseorang yang dijuluki si Tjonat. Nakal sejak kecil, si Tjonat (Lie A Tjip) melarikan diri ke Batavia (Jakarta) setelah membunuh temannya. Di kota ini ia menjadi jongos seorang Belanda, bukannya berterima kasih karena mendapat pekerjaan, ia juga menggerogoti harta nyai tuannya itu. Tak lama kemudian ia beralih profesi menjadi seorang perampok dan jatuh cinta kepada Lie Gouw Nio (Ku Fung May). Namun cintanya bertepuk sebelah tangan, penolakan Gouw Nio membuatnya dibawa lari oleh si Tjonat. Usaha jahat itu dicegah oleh Thio Sing Sang (Herman Sim) yang gagah perkasa.
9. Si Ronda (1930)
Film ini disutradaria oleh Lie Tek Swie & A. LOEPIAS (Director of Photography), dan dibintangi oleh Bachtiar Efendy & Momo. Film ini bercerita tentang kisah seorang jagoan perkelahian yang mengandung unsur kebudayaan Cina.
10. Boenga Roos dari Tjikembang (1931)
Film bersuara pertama di Indonesia, film ini menceritakan tentang hubungan antar etnis Cina & pribumi. Dalam film ini, The Teng Chun bertindak sebagai sutradara dan kamera. Cerita ini dikarang oleh Kwee Tek Hoay dan pernah dipentaskan Union Dalia Opera pada 1927, meskipun cuma ringkasan cerita saja, yaitu tentang Indo-Tiongha. Dan film ini diberitakan oleh pengarangnya film Cina buatan Java ini adalah karya Indo-Tiongha.
Bonus
Darah dan Doa (1950), film pertama Indonesia yang dibuat oleh orang Indonesia
Darah dan Doa adalah sebuah film Indonesia karya Usmar Ismail yang diproduksi pada tahun 1950 dan dibintangi oleh Faridah. Film ini merupakan film Indonesia pertama yang sepenuhnya dibuat oleh warga pribumi. Film ini ialah produksi pertama Perusahaan Film Nasional Indonesia (Perfini), dan tanggal syuting pertama film ini 30 Maret 1950, yang kemudian dirayakan sebagai Hari Film Nasional. Kisah film ini berasal dari skenario penyair Sitor Situmorang, menceritakan seorang pejuang revolusi Indonesia yang jatuh cinta kepada salah seorang Belanda yang menjadi tawanannya.
Sumber: perfilman.pnri.go.id
Loetoeng Kasaroeng adalah sebuah film Indonesia tahun 1926. Meskipun diproduksi dan disutradarai oleh pembuat film Belanda, film ini merupakan film pertama yang dirilis secara komersial yang melibatkan aktor Indonesia.
2. Eulis Atjih (1927)
Sebuah film bisu bergenre melodrama keluarga, film ini disutradarai oleh G. Kruger dan dibintangi oleh Arsad & Soekria. Film ini diputar bersama-sama dengan musik keroncong yang dilakukan oleh kelompok yang dipimpin oleh Kajoon, seorang musisi yang populer pada waktu itu. Kisah Eulis Atjih, seorang istri yang setia yang harus hidup melarat bersama anak-anaknya karena ditinggal suaminya yang meninggalkannya untuk berfoya-foya dengan wanita lain, walaupun dengan berbagai masalah, akhirnya dengan kebesaran hatinya Eulis mau menerima suaminya kembali walaupun suaminya telah jatuh miskin.
3. Lily Van Java (1928)
Film yang diproduksi perusahaan The South Sea Film dan dibuat bulan Juni 1928. Bercerita tentang gadis yang dijodohkan orang tuanya padahal dia sudah punya pilihan sendiri. Pertama dibuat oleh Len H. Roos, seorang Amerika yang berada di Indonesia untuk menggarap film Java. Ketika dia pulang, dilanjutkan oleh Nelson Wong yang bekerja sama dengan David Wong, karyawan penting perusaahaan General Motors di Batavia yang berminat pada kesenian, membentuk Hatimoen Film. Pada akhirnya, film Lily van Java diambil alih oleh Halimoen. Menurut wartawan Leopold Gan, film ini tetap digemari selama bertahun-tahun sampai filmnya rusak. Lily van Java merupakan film Tionghoa pertama yang dibuat di Indonesia.
4. Resia Boroboedoer (1928)
Film yang diproduksi oleh Nancing Film Co, yang dibintangi oleh Olive Young, merupakan film bisu yang bercerita tentang Young pei fen yang menemukan sebuah buku resia (rahasia) milik ayahnya yang menceritakan tentang sebuah bangunan candi terkenal (Borobudur). Diceritakan juga di candi tersebut terdapat sebuah harta karun yang tak ternilai, yaitu guci berisi abu sang Buddha Gautama.
5. Setangan Berloemoer Darah (1928)
Film yang disutradarai oleh Tan Boen San, setelah pencarian di beberapa sumber, sinopsis film ini belum diketahui secara pasti.
6. Njai Dasima I (1929)
Film ini berasal dari sebuah karangan G. Francis tahun 1896 yang diambil dari kisah nyata, kisah seorang istri simpanan, Njai (nyai) Dasima yang terjadi di Tangerang dan Betawi/Batavia yang terjadi sekitar tahun 1813-1820-an. Nyai Dasima, seorang gadis yang berasal dari Kuripan, Bogor, Jawa Barat. Ia menjadi istri simpanan seorang pria berkebangsaan Inggris bernama Edward William. Oleh sebab itu, akhirnya ia pindah ke Betawi/Batavia. Karena kecantikan dan kekayaannya, Dasima menjadi terkenal. salah seorang penggemar beratnya Samiun yang begitu bersemangat memiliki Nyai Dasima membujuk Mak Buyung untuk membujuk Nyai Dasima agar mau menerima cintanya. Mak buyung berhasil membujuk Dasima walaupun Samiun sudah beristri. Hingga akhirnya Nyai Dasima disia-siakan Samiun setelah berhasil dijadikan istri muda.
7. Rampok Preanger (1929)
Ibu Ining tidak pernah menduduki bangku sekolah, tahun 1920-an adalah seorang penyanyi keroncong terkenal pada Radio Bandung (NIROM) yang sering pula menyanyi berkeliling di daerah sekitar Bandung. Kemudian ia memasuki dunia tonil sebagai pemain sekaligus sebagai penyanyi yang mengadakan pagelaran keliling di daerah Priangan Timur. Main film tahun 1928 yang berlanjut dengan 3 film berikutnya. Film-film itu seluruhnya film bisu. Ketika Halimoen Film ditutup tahun 1932, hilang pulalah Ibu Ining dari dunia film. Namun sampai pecahnya PD II, ia masih terus menyanyi dan sempat pula membuat rekaman di Singapura dan Malaya. Pada tahun 1935 ia meninggal dunia dalam usia 69 tahun karena sakit lever.
8. Si Tjonat (1929)
Cerita dalam film ini berputar pada kisah seseorang yang dijuluki si Tjonat. Nakal sejak kecil, si Tjonat (Lie A Tjip) melarikan diri ke Batavia (Jakarta) setelah membunuh temannya. Di kota ini ia menjadi jongos seorang Belanda, bukannya berterima kasih karena mendapat pekerjaan, ia juga menggerogoti harta nyai tuannya itu. Tak lama kemudian ia beralih profesi menjadi seorang perampok dan jatuh cinta kepada Lie Gouw Nio (Ku Fung May). Namun cintanya bertepuk sebelah tangan, penolakan Gouw Nio membuatnya dibawa lari oleh si Tjonat. Usaha jahat itu dicegah oleh Thio Sing Sang (Herman Sim) yang gagah perkasa.
9. Si Ronda (1930)
Film ini disutradaria oleh Lie Tek Swie & A. LOEPIAS (Director of Photography), dan dibintangi oleh Bachtiar Efendy & Momo. Film ini bercerita tentang kisah seorang jagoan perkelahian yang mengandung unsur kebudayaan Cina.
10. Boenga Roos dari Tjikembang (1931)
Film bersuara pertama di Indonesia, film ini menceritakan tentang hubungan antar etnis Cina & pribumi. Dalam film ini, The Teng Chun bertindak sebagai sutradara dan kamera. Cerita ini dikarang oleh Kwee Tek Hoay dan pernah dipentaskan Union Dalia Opera pada 1927, meskipun cuma ringkasan cerita saja, yaitu tentang Indo-Tiongha. Dan film ini diberitakan oleh pengarangnya film Cina buatan Java ini adalah karya Indo-Tiongha.
Bonus
Darah dan Doa (1950), film pertama Indonesia yang dibuat oleh orang Indonesia
Darah dan Doa adalah sebuah film Indonesia karya Usmar Ismail yang diproduksi pada tahun 1950 dan dibintangi oleh Faridah. Film ini merupakan film Indonesia pertama yang sepenuhnya dibuat oleh warga pribumi. Film ini ialah produksi pertama Perusahaan Film Nasional Indonesia (Perfini), dan tanggal syuting pertama film ini 30 Maret 1950, yang kemudian dirayakan sebagai Hari Film Nasional. Kisah film ini berasal dari skenario penyair Sitor Situmorang, menceritakan seorang pejuang revolusi Indonesia yang jatuh cinta kepada salah seorang Belanda yang menjadi tawanannya.
Sumber: perfilman.pnri.go.id
Perancang Lambang Republik Indonesia
SEPANJANG orang Indonesia, siapa tak kenal burung Garuda berkalung perisai yang merangkum lima sila (Pancasila). Tapi orang Indonesia mana sajakah yang tahu, siapa pembuat lambang negara itu dulu? Dia adalah Sultan Hamid II, yang terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak; Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913.
Dalam
tubuhnya mengalir darah Indonesia, Arab –walau pernah diurus ibu asuh
berkebangsaan Inggris. Istri beliau seorang perempuan Belanda yang
kemudian melahirkan dua anak –keduanya sekarang di Negeri Belanda.
Syarif
Abdul Hamid Alkadrie menempuh pendidikan ELS di Sukabumi, Pontianak,
Yogyakarta, dan Bandung. HBS di Bandung satu tahun, THS Bandung tidak
tamat, kemudian KMA di Breda, Negeri Belanda hingga tamat dan meraih
pangkat letnan pada kesatuan tentara Hindia Belanda.
Ketika
Jepang mengalahkan Belanda dan sekutunya, pada 10 Maret 1942, ia
tertawan dan dibebaskan ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dan
mendapat kenaikan pangkat menjadi kolonel. Ketika ayahnya mangkat akibat
agresi Jepang, pada 29 Oktober 1945 dia diangkat menjadi Sultan
Pontianak menggantikan ayahnya dengan gelar Sultan Hamid II. Dalam
perjuangan federalisme, Sultan Hamid II memperoleh jabatan penting
sebagai wakil Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) berdasarkan
konstitusi RIS 1949 dan selalu turut dalam perundingan-perundingan
Malino, Denpasar, BFO, BFC, IJC dan KMB di Indonesia dan Belanda. Sultan
Hamid II kemudian memperoleh jabatan Ajudant in Buitenfgewone Dienst
bij HN Koningin der Nederlanden, yakni sebuah pangkat tertinggi sebagai
asisten ratu Kerajaan Belanda dan orang Indonesia pertama yang
memperoleh pangkat tertinggi dalam kemiliteran. Pada 21-22 Desember
1949, beberapa hari setelah diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto
Folio, Westerling yang telah melakukan makar di Tanah Air menawarkan
“over commando” kepadanya, namun dia menolak tegas. Karena tahu
Westerling adalah gembong APRA. Selanjutnya dia berangkat ke Negeri
Belanda, dan pada 2 Januari 1950, sepulangnya dari Negeri Kincir itu dia
merasa kecewa atas pengiriman pasukan TNI ke Kalbar – karena tidak
mengikutsertakan anak buahnya dari KNIL. Pada saat yang hampir
bersamaan, terjadi peristiwa yang menggegerkan; Westerling menyerbu
Bandung pada 23 Januari 1950. Sultan Hamid II tidak setuju dengan
tindakan anak buahnya itu, Westerling sempat di marah. Sewaktu Republik
Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder
Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden
Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara.
Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974)
sewaktu penyerahan file dokumen proses perancangan lambang negara,
disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang
merancang lambang negara.
Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah. Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR RIS adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang. Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.
Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah. Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR RIS adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang. Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.
Sultan
Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah
disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta
bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden
Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS
melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya
“Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI
menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya
diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar
bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “tidak
berjambul” seperti bentuk sekarang ini. Inilah karya kebangsaan
anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian
dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS.
Presiden
Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara
itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari
1950. Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala
burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul”
dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap
ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan
Presiden Soekarno. Tanggal 20 Maret 1950, bentuk final gambar lambang
negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang
kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali
rancangan tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS
Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.
Untuk
terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk
final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata
warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan
kepada H Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974 Rancangan
terakhir inilah yang menjadi lampiran resmi PP No 66 Tahun 1951
berdasarkan pasal 2 Jo Pasal 6 PP No 66 Tahun 1951. Sedangkan Lambang
Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang
negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950
masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah Pontianak. Sultan Hamid II
wafat pada 30 Maret 1978 di Jakarta dan dimakamkan di pemakaman Keluarga
Kesultanan Pontianak di Batulayang.
Turiman SH M.Hum, Dosen Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak yang mengangkat sejarah hukum lambang negara RI sebagai tesis demi meraih gelar Magister Hukum di Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa hasil penelitiannya tersebut bisa membuktikan bahwa Sultan Hamid II adalah perancang lambang negara. “Satu tahun yang melelahkan untuk mengumpulkan semua data. Dari tahun 1998-1999,” akunya. Yayasan Idayu Jakarta, Yayasan Masagung Jakarta, Badan Arsip Nasional, Pusat Sejarah ABRI dan tidak ketinggalan Keluarga Istana Kadariah Pontianak, merupakan tempat-tempat yang paling sering disinggahinya untuk mengumpulkan bahan penulisan tesis yang diberi judul Sejarah Hukum Lambang Negara RI (Suatu Analisis Yuridis Normatif Tentang Pengaturan Lambang Negara dalam Peraturan Perundang-undangan). Di hadapan dewan penguji, Prof Dr M Dimyati Hartono SH dan Prof Dr H Azhary SH dia berhasil mempertahankan tesisnya itu pada hari Rabu 11 Agustus 1999. “Secara hukum, saya bisa membuktikan. Mulai dari sketsa awal hingga sketsa akhir. Garuda Pancasila adalah rancangan Sultan Hamid II,” katanya pasti. Besar harapan masyarakat Kal-Bar dan bangsa Indonesia kepada Presiden RI SBY untuk memperjuangkan karya anak bangsa tersebut, demi pengakuan sejarah, sebagaimana janji beliau ketika berkunjung ke Kal-Bar dihadapan tokoh masyarakat, pemerintah daerah dan anggota DPRD Provinsi Kal-Bar.**
Turiman SH M.Hum, Dosen Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak yang mengangkat sejarah hukum lambang negara RI sebagai tesis demi meraih gelar Magister Hukum di Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa hasil penelitiannya tersebut bisa membuktikan bahwa Sultan Hamid II adalah perancang lambang negara. “Satu tahun yang melelahkan untuk mengumpulkan semua data. Dari tahun 1998-1999,” akunya. Yayasan Idayu Jakarta, Yayasan Masagung Jakarta, Badan Arsip Nasional, Pusat Sejarah ABRI dan tidak ketinggalan Keluarga Istana Kadariah Pontianak, merupakan tempat-tempat yang paling sering disinggahinya untuk mengumpulkan bahan penulisan tesis yang diberi judul Sejarah Hukum Lambang Negara RI (Suatu Analisis Yuridis Normatif Tentang Pengaturan Lambang Negara dalam Peraturan Perundang-undangan). Di hadapan dewan penguji, Prof Dr M Dimyati Hartono SH dan Prof Dr H Azhary SH dia berhasil mempertahankan tesisnya itu pada hari Rabu 11 Agustus 1999. “Secara hukum, saya bisa membuktikan. Mulai dari sketsa awal hingga sketsa akhir. Garuda Pancasila adalah rancangan Sultan Hamid II,” katanya pasti. Besar harapan masyarakat Kal-Bar dan bangsa Indonesia kepada Presiden RI SBY untuk memperjuangkan karya anak bangsa tersebut, demi pengakuan sejarah, sebagaimana janji beliau ketika berkunjung ke Kal-Bar dihadapan tokoh masyarakat, pemerintah daerah dan anggota DPRD Provinsi Kal-Bar.**
Sultan Hamid II Pencipta Burung Garuda
Syarif Abdul Hamid Alkadrie yang bergelar Sultan Hamid Alkadrie II dan Sultan ke 8 Pontianak, Kalbar ini adalah pencipta Burung Garuda. Sultan Hamid juga orang Indonesia pertama yang berpangkat tertinggi di dunia militer.
Syarif Abdul Hamid Alkadrie yang bergelar Sultan Hamid Alkadrie II dan Sultan ke 8 Pontianak, Kalbar ini adalah pencipta Burung Garuda. Sultan Hamid juga orang Indonesia pertama yang berpangkat tertinggi di dunia militer.
Pontianak:
Nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie memang kurang dikenal di Tanah Air.
Padahal, tokoh nasional dari Pontianak, Kalimantan Barat ini adalah
pencipta lambang negara Indonesia, Burung Garuda.
Selain
pencipta lambang negara, Syarif yang bergelar Sultan Hamid Alkadrie II
dan Sultan ke 8 Pontianak ini juga adalah orang Indonesia pertama yang
berpangkat tertinggi di dunia militer, yaitu mayor jendral.
Sultan
Hamid membuat lambang negara berdasarkan penugasan Presiden Sukarno
pada 1950. Saat itu dia menjabat menteri tanpa porto folio. Rekannya,
Muhammad Yamin sebenarnya juga membuat rancangan lambang negara, Namun,
Sukarno akhirnya memilih rancangan Sultan Hamid. Setelah disempurnakan,
gambar Burung Garuda diresmikan Sukarno sebagai lambang negara pada 10
Februari 1950.
Salinan
sketsa Burung Garuda yang tersimpan di Keraton Kadriah, Pontianak ini
menunjukkan proses pembuatan lambang negara sangat rumit hingga harus
diubah berkali-kali.
Sumber: http://jasadh.wordpress.com/2009/11/25/apa-sampeyan-tahu-siapa-perancang-lambang-ri/Film-film asing yang membawa unsur Indonesia
1. ANACONDA 2: THE HUNT FOR THE BLOOD ORCHID
Sekuel Anaconda ini bercerita tentang sekelompok ilmuwan yang melakukan ekspedisi untuk mencari anggrek berdarah yang langka yang dipercaya bisa membuat awet muda. Anggrek tersebut berada di suatu lokasi yang sangat terpencil yang dipenuhi oleh sejumlah flora dan fauna yang aneh-aneh, dan tentu saja si Anacondanya sendiri yang jumlah dan ukurannya sangat tidak biasa. Kalau hanya itu saja, orang mungkin akan menyangka bahwa setting lokasinya berada di pedalaman Afrika atau lembah Amazon yang memang terkenal tak tersentuh oleh manusia. Tapi, ya ternyata disebutkan bahwa ujung dunia tersebut adalah Borneo (Kalimantan), tapi konyolnya kondisi flora dan faunanya malah menggambarkan hutan amazon. Trus diceritakan menyusuri Sungai Mandranang dari Kota Baru (padahal gak ada sungai mandranang). Trus, Kota Baru tuh adanya di Pulau Laut Kalsel bukan di Kalimantan daratan. Trus ada lagunya Iwa K di sana yang berjudul Nombok Donk.
2. AROUND THE WORLD IN 80 DAYS (versi klasik)
Di situ diceritain sebelum mereka berangkat, mereka milih negara mana yang dituju lewat brosur-brosur yang ada di travel agen. Salah satu brosur tentang Bali. Di film itu dibilang kalau Bali adalah pulau surga dengan perempuan berdada terbuka. Paling gak, ini sama kayak yang diceritain sama Adrian Vickers di bukunya, Bali; A Paradise Created tentang brosur wisata pertama tentang Bali yang dibikin sama agen travel Belanda tahun 1914. Nah, makanya brosur yang ada di film itu masuk akal. mengingat filmnya juga klasik.
3. AUTUMN IN NEW YORK
Ada adegan dalam film ini waktu ceweknya sakit parah dan mau meninggal, intinya Richard Gere bilang kalau dia masih pengen ngajakin ceweknya itu keliling dunia, dan Bali disebut-sebut.
4. BATS (1999)
Lagi-lagi Indonesia “dilibatkan” dalam sebuah eksperimen keblinger. Kelelawar-kelelawar yang dijadikan bahan percobaan oleh pemerintah dalam film ini berubah menjadi hewan yang beringas dan menyerang penduduk kota. Mau tahu dari mana asal kelelawar tersebut? Ya, Indonesia. Bahkan 2 kelelawar yang jadi “bintang” dalam film ini diambil langsung dari negara kita.
5. BRAINDEAD (1992)
Ini adalah filmnya Peter Jackson sebelum terkenal. Braindead a.k.a Dead Alive sebuah horor komedi yang mengerikan dan menjijikan. Virusnya berasal dari kera Sumatra.
6. CHILDREN OF MEN
Ada berita Jakarta kolaps di TV (seluruh dunia sih yang kolaps, trus Jakarta ikutan nongol deh).
7. DIE HARD I
Dalam film ini Takagi, si pengusaha yang punya Nakatomi Plaza, mau bikin usaha kilang minyak di Sumatra atau Jawa.
8. DEVIL’S ADVOCATE
Dalam film ini, Al Pacino sempet nyebut soal perdagangan senjata di Jakarta.
9. DUNSTON CHEK IN
Film komedi yang mengisahkan seorang anak kecil dan monyetnya yang cerdas tanpa sengaja berhasil menggagalkan perampokan permata di Hotel Hilton, dan sebagai imbalan mereka boleh berlibur gratis di Hilton Bali. Yang bikin aneh adalah meskipun suasananya adalah Bali, lengkap dengan pantai dan pohon kelapa dan nuansa Bali lainnya, tapi orang-orangnya semuanya memakai kimono dan berbahasa Jepang!
10. ELEKTRA
Gelang yang dia pakai berasal dari Indonesia.
11. FRIDAY THE 13TH
Di film ini ada adegan saat ditampilkan di gudangnya ada topeng leak Bali.
12. 28 DAYS LATER
Di film 28 Days later, di awal film, waktu para monyet di laboratorium disuguhi adegan kekerasan, salah satunya ada adegan dari kerusuhan Mei 98 di Indonesia.
13. Eat Pray Love
Yang bintangnya Julia Robert, settingnya di Bali.
14. Alice In Wonderland (2010)
Alice nyebutin sumatra dan borneo (bukan Jakarta) sambil buka peta Indonesia (tepatnya pulau Sumatera).
15. 3000 MILES TO GRACELAND
Film yang dibintangi Kevin Costner ini pas lagi ledakin pom bensin pake puntung rokok Djarum Super Made in Indonesia.
16. xXx
Di soundtracknya pas waktu habis terjun di ladang kokain ada kalimat tentang Indonesia, yang nyanyi itu `Fermin Iv’ judulnya 004 (cero cero cuatro): en el bar Fly pasa lo mismo, algo me lleva a una tienda de ropa de Indonesia, ¡Bamboleo!. Kalau tidak salah, itu bahasa Spanyol yang artinya dalam bahasa Inggris kurang lebih seperti ini : In the bar Fly it happens the same, something takes me to a store of clothes of Indonesia.
17. The Wild
Dalam film kartun ini, seorang reporter mamalia, sering keliling dunia ngeliput satwa, salah satunya pernah ke Indonesia. Bahkan kera (si Darwin) yang ngikutin mereka didapat dari Borneo (Kalimantan) .
18. ITALIAN JOB
Dalam film ini digambarkan batangan emasnya bergambar the Bali dancers. Emas di Italian Job memang ceritanya berasal dari tambang emas di Indonesia. Mungkin di filmnya gak terlalu spesifik, tapi di trailernya, si narator menyebut kalau emas ini diambil dari tambang di Indonesia.
19. WEDDING PLANNER
Ceritanya si Jennifer Lopez jadi wedding planner yang nyusun perkawinan salah satu pelanggannya honeymoon ke Bali.
20. JUMANJI (1995)
Permainan berbahaya yang dimainkan oleh Robin Williams ini, pada salah satu adegannya diceritakan bahwa ia kembali ke dunia nyata dengan berpakaian compang-camping dan bertingkah seperti orang sakit jiwa yang membahayakan lingkungannya. Kirsten Durnst berkata kepada polisi bahwa Williams adalah pamannya yang berasal dari Indonesia, sehingga polisi tidak jadi menangkapnya. Jumanji itu sendiri diceritakan permainan yang berasal dari Kalimantan, yang ditimpali Kirsten Dunts bilang gini “Sounds like Indonesian name”.
21. KING KONG (1933 dan 2005)
Dibintangi oleh Adrien Brody, Naomi Watts, dan Jack Black, Indonesia digambarkan sebagai suatu negeri antah berantah yang primitif dan terbelakang, yang jauh berada nun jauh di sana, yang dihuni oleh binatang langka berjuluk King Kong dan penduduk pribumi yang sangat barbar, di Pulau Tengkorak (Skull Island), yang dikisahkan di sebelah barat Sumatera. Kapalnya juga bernama “Soerabaja”, tertulis di buritan kapal. Sedangkan syuting mengenai pulau itu dibuat di wilayah Thailand Selatan dan di Lyall Bay, Wellington. Padahal kalau melihat peta yang tercantum di film King Kong itu, Pulau Tengkorak itu tak lain adalah Pulau Nias.
22. THE KINGDOM
Film ini tentang aksi terorisme di Arab Saudi dan diceritakan ancaman tentang aliran dana group radikal mengalir ke Jakarta.
23. KRAKATOA: EAST OF JAVA (1969)
Nih film salah lokasi dan judulnya kali ya, harusnya “Krakatoa, West of Java”
24. LEGENDS OF THE FALL
Si Brad Pitt diceritakan merantau ke berbagai tempat termasuk Sumatera dan Jawa. Bahkan dia dapat kalung gigi babi hutan dari Jawa.
25. LETHAL WEAPON 4 (1998)
Dalam salah satu adegannya, Danny Glover memaki-maki dengan mimik khasnya, “Kapal bodoh ini dibuat oleh seorang yang berasal dari Indonesia”. Wah, ngeselin banget ya. Ceritanya imigran china yang diselundupkan pake kapal yang diatasnamakan sebuah perusahan di Indonesia, (tapi fiktif). Coba deh perhatikan waktu Mel Gibson and the geng lagi ngobrol di markas sebelum menyerbu Uncle Benny. Jadi, Indonesia digambarkan sebagai negara yang “selalu bikin kacau”.
26. MATA HARI
Film ini ceritanya tentang mata-mata (spy) Belanda (dan Inggris) keturunan Jawa-Belanda yang lahir di Jawa. Film ini berlatar belakang PD II dan judulnya sama dengan nama si mata-mata ini. Cewek yang memanfaatkan sensualitasnya buat nyari data dari musuh.
27. THE SAINT
Dalam film ini waktu pemeran utamanya nerima e-mail dari laptop, di situ ada tulisan Bali Indonesia dan Jakarta.
28. NEEDFULL THING
Film tentang iblis yang membuat kacau sebuah kota yang damai. Iblis yang mengadu domba seluruh penduduk 1 kota. Pemain utamanya seorang polisi. Di akhir film si iblis bersumpah akan membalas dendam, dengan bekerja sama dengan anak si polisi itu di masa depan (2014), di Jakarta.
29. NEVER BEEN KISSED
Dalam film ini pas adegan di kelas, guru geografinya ngasih pelajaran mengenai pulau Bali sebagai “The island nation of Bali”. Waktu Drew Barrymore untuk pertama kalinya masuk kelas nyamar sebagai wartawan yang jadi murid SMU, trus gurunya nyebutin Bali itu sebagai salah satu budaya di dunia.
30. NO RESERVATIONS
Dalam film ini ada scene pas si Kate (Catherine Zeta Jones) beli bumbu dapur (rempah-rempah) untuk bikin resep rahasianya. Trus di sebelah toko itu ada restoran Indonesia ‘Groceries for Indonesia’.
31. NOTHING HILL
Dalam film ini ada adegan buku yang direkomendasikan Hugh Grant pada Julia Robert, yaitu tentang pulau Bali.
32. POINT BREAK
Film yang dibintangi sama Keanu Reeves bercerita tentang agent CIA yang ngejar penjahatnya seorang surfer sampai ke Sumatra, Bali, dan akhirnya di Australia saat penjahatnya mau surfing pada saat ada badai.
33. PROOF OF LIFE
Cerita tentang agen khusus pembebasan sandera, salah satu target operasinya adalah di Indonesia (Jakarta).
34. SNAKE ON THE PLANE
Film itu lakonnya mau liburan di Bali. Dengan jeLas beberapa kali disebut salah satu tempat di Indonesia yakni Bali. Bahkan beberapa kali pantai Kuta dengan ombak surfingnya dishoot, ada dalam scene awal dan akhir-akhir film. Akhir film, Samuel L. Jackson sama si anak itu surfing di Bali.
35. SPIDERMAN 2
Dalam film ini ada adegan yang menampilkan topeng barong dari Bali di kamar Orsborne waktu dia mengira dimana keluarnya suara Green Goblin.
36. STRANGERS WITH CANDY
Ini film garing yang kira-kira dialognya:
Cewe: Where you’re from?
Cowo: Jakarta, Indonesia.
Cewe: What’s your name?
Cowo: Megawati soekarnoputri.
Cewe: ?? (sambil ngeliat bingung ke cowo itu)
Cowo: What? it’s a common name in Indonesia.
37. THE SWEETEST THING (2002)
Dalam film drama psikologi ini, si cantik Cameron Diaz ternyata juga “bermulut sampah” saat mengeluh karena teman-temannya selalu saja membuat ulah dan mengacau. Dengan enteng dia berkomentar, “Kalian ini bikin kacau saja seperti Indonesia”. Selain itu, waktu Christina Applegate masuk apartemen dan ngeliat apartemennya berantakan dipake ML gila-gilaan oleh Selma Blair, Christina bilang gini “This place is a mess like Indonesia”. Jadi, ruangan kayak kapal pecah itu disamakan kaya Indonesia
38. TALADEGA NIGHT: THE BALLAD OF RICKY BOBBY
Another film kocak dari Will Ferell. Ada adegan suporter/anak-anaknya neriakin musuh dengan kata-kata “send that freak back to Indonesia!”. Padahal si freak itu sendiri orang Prancis yang gay.
39. TOUTE LA BEAUTE DU MONDE
Film Perancis ini syutingnya di Perancis, Bali, Lombok dan Thailand. Musik latarnya pake lagu Anang dan Krisdayanti dan satu lagu Mayangsari.
40. THE CONDEMNED (2007)
Dalam fim yang dibintangi oleh Steve Austin ini bercerita tentang seorang produser TV yang membuat reality show tentang 10 orang yang dipaksa berkelahi. Kesepuluh orang tersebut adalah terpidana mati yang dibeli dari negara-negara dunia ketiga. Mereka akan ditempatkan di pulau terpencil, dan harus membunuh satu sama lain. Satu pemenang tersisa akan dibebaskan dari penjara dan terhindar dari eksekusi. Nah, dalam acaranya itu berada di lintang perairan Indonesia, karena banyak pulau-pulau kecil tidak berpenghuni.
41. THE YEAR OF LIVING DANGEROUSLY (1982)
Film ini berkisah tentang seorang wartawan yang dikirim untuk bertugas di Jakarta pada tahun 1965-1966. Saat itu, Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Soekarno sedang mengalami krisis politik dan ekonomi. Tak heran, situasi Jakarta digambarkan sangat kacau, lengkap dengan embel-embel penduduk yang merana karena kelaparan. Dimeriahkan oleh akting dari Mel Gibson dan Sigourney Weaver. Syutingnya sendiri dilaksanakan di Bangkok, karena tidak diijinkan pemerintah di Jakarta. (tanya kenapa?). Hehehe. Akibatnya meski ada beberapa dialog menggunakan Bahasa Indonesia, namun karena aktornya adalah orang Bangkok, maka ucapannya terdengar aneh di telinga. Adegan yang paling terkenal sewaktu temennya Mel Gibson, Billy Kwan (ni artis cewek cuman di film ini main jadi cowok) ngegantungin spanduk di Hotel Indonesia (ceritanya) dengan tulisan SOEKARNO FEED YOUR PEOPLE. Saat Oscar 1982, film ini menang untuk artis terbaik Linda Hunt. Fim ini gak cuman nyebutin Indonesia tapi tentang Indonesia. Jadi, dalam film ini, Indonesia digambarkan sebagai negara penuh konflik.
42. THE ISLAND OF DR. MOREAU (1996)
Film tentang obsesi seorang ilmuwan sinting untuk menggabungkan manusia dan hewan menjadi suatu spesies baru. Lokasi penelitiannya berada di suatu pulau terpencil di kawasan Indonesia Timur. Setting dan kisah film ini sebenarnya tidak perlu “diambil hati” kalau saja yang membuatnya bukan sutradara kawakan John Frankenheimer. Untuk mempertegas posisi Indonesia-nya, bahkan kapalnya bernama “Ombak Penari” terus si awak kapalnya pas dah mau nyampe di pulau itu ada yang ngomong pake Bahasa Indonesia. Padahal nama kapal itu terbalik. Dalam versi novel yang ditulis H.G. Wells, kapal yang ada di film ini bernama Ipencacuanha. Di versi film, nama kapalnya berubah menjadi Ombak Penari yang diambil dari kata Wave Dancer. Padahal disesuaikan dengan grammar, seharusnya terjemahannya adalah Penari Ombak.
43. THE SILENCE OF THE LAMBS
Dalam film yang thriller psikologi yang dibintangi Jodie Foster ini ada adegan dimana di sweater orang yang diculik kanibal itu tertulis “MADE IN INDONESIA”. Apakah image Indonesia sudah sebagai negara yang banyak penculikan atau karena kita produsen tekstil?
Sekuel Anaconda ini bercerita tentang sekelompok ilmuwan yang melakukan ekspedisi untuk mencari anggrek berdarah yang langka yang dipercaya bisa membuat awet muda. Anggrek tersebut berada di suatu lokasi yang sangat terpencil yang dipenuhi oleh sejumlah flora dan fauna yang aneh-aneh, dan tentu saja si Anacondanya sendiri yang jumlah dan ukurannya sangat tidak biasa. Kalau hanya itu saja, orang mungkin akan menyangka bahwa setting lokasinya berada di pedalaman Afrika atau lembah Amazon yang memang terkenal tak tersentuh oleh manusia. Tapi, ya ternyata disebutkan bahwa ujung dunia tersebut adalah Borneo (Kalimantan), tapi konyolnya kondisi flora dan faunanya malah menggambarkan hutan amazon. Trus diceritakan menyusuri Sungai Mandranang dari Kota Baru (padahal gak ada sungai mandranang). Trus, Kota Baru tuh adanya di Pulau Laut Kalsel bukan di Kalimantan daratan. Trus ada lagunya Iwa K di sana yang berjudul Nombok Donk.
2. AROUND THE WORLD IN 80 DAYS (versi klasik)
Di situ diceritain sebelum mereka berangkat, mereka milih negara mana yang dituju lewat brosur-brosur yang ada di travel agen. Salah satu brosur tentang Bali. Di film itu dibilang kalau Bali adalah pulau surga dengan perempuan berdada terbuka. Paling gak, ini sama kayak yang diceritain sama Adrian Vickers di bukunya, Bali; A Paradise Created tentang brosur wisata pertama tentang Bali yang dibikin sama agen travel Belanda tahun 1914. Nah, makanya brosur yang ada di film itu masuk akal. mengingat filmnya juga klasik.
3. AUTUMN IN NEW YORK
Ada adegan dalam film ini waktu ceweknya sakit parah dan mau meninggal, intinya Richard Gere bilang kalau dia masih pengen ngajakin ceweknya itu keliling dunia, dan Bali disebut-sebut.
4. BATS (1999)
Lagi-lagi Indonesia “dilibatkan” dalam sebuah eksperimen keblinger. Kelelawar-kelelawar yang dijadikan bahan percobaan oleh pemerintah dalam film ini berubah menjadi hewan yang beringas dan menyerang penduduk kota. Mau tahu dari mana asal kelelawar tersebut? Ya, Indonesia. Bahkan 2 kelelawar yang jadi “bintang” dalam film ini diambil langsung dari negara kita.
5. BRAINDEAD (1992)
Ini adalah filmnya Peter Jackson sebelum terkenal. Braindead a.k.a Dead Alive sebuah horor komedi yang mengerikan dan menjijikan. Virusnya berasal dari kera Sumatra.
6. CHILDREN OF MEN
Ada berita Jakarta kolaps di TV (seluruh dunia sih yang kolaps, trus Jakarta ikutan nongol deh).
7. DIE HARD I
Dalam film ini Takagi, si pengusaha yang punya Nakatomi Plaza, mau bikin usaha kilang minyak di Sumatra atau Jawa.
8. DEVIL’S ADVOCATE
Dalam film ini, Al Pacino sempet nyebut soal perdagangan senjata di Jakarta.
9. DUNSTON CHEK IN
Film komedi yang mengisahkan seorang anak kecil dan monyetnya yang cerdas tanpa sengaja berhasil menggagalkan perampokan permata di Hotel Hilton, dan sebagai imbalan mereka boleh berlibur gratis di Hilton Bali. Yang bikin aneh adalah meskipun suasananya adalah Bali, lengkap dengan pantai dan pohon kelapa dan nuansa Bali lainnya, tapi orang-orangnya semuanya memakai kimono dan berbahasa Jepang!
10. ELEKTRA
Gelang yang dia pakai berasal dari Indonesia.
11. FRIDAY THE 13TH
Di film ini ada adegan saat ditampilkan di gudangnya ada topeng leak Bali.
12. 28 DAYS LATER
Di film 28 Days later, di awal film, waktu para monyet di laboratorium disuguhi adegan kekerasan, salah satunya ada adegan dari kerusuhan Mei 98 di Indonesia.
13. Eat Pray Love
Yang bintangnya Julia Robert, settingnya di Bali.
14. Alice In Wonderland (2010)
Alice nyebutin sumatra dan borneo (bukan Jakarta) sambil buka peta Indonesia (tepatnya pulau Sumatera).
15. 3000 MILES TO GRACELAND
Film yang dibintangi Kevin Costner ini pas lagi ledakin pom bensin pake puntung rokok Djarum Super Made in Indonesia.
16. xXx
Di soundtracknya pas waktu habis terjun di ladang kokain ada kalimat tentang Indonesia, yang nyanyi itu `Fermin Iv’ judulnya 004 (cero cero cuatro): en el bar Fly pasa lo mismo, algo me lleva a una tienda de ropa de Indonesia, ¡Bamboleo!. Kalau tidak salah, itu bahasa Spanyol yang artinya dalam bahasa Inggris kurang lebih seperti ini : In the bar Fly it happens the same, something takes me to a store of clothes of Indonesia.
17. The Wild
Dalam film kartun ini, seorang reporter mamalia, sering keliling dunia ngeliput satwa, salah satunya pernah ke Indonesia. Bahkan kera (si Darwin) yang ngikutin mereka didapat dari Borneo (Kalimantan) .
18. ITALIAN JOB
Dalam film ini digambarkan batangan emasnya bergambar the Bali dancers. Emas di Italian Job memang ceritanya berasal dari tambang emas di Indonesia. Mungkin di filmnya gak terlalu spesifik, tapi di trailernya, si narator menyebut kalau emas ini diambil dari tambang di Indonesia.
19. WEDDING PLANNER
Ceritanya si Jennifer Lopez jadi wedding planner yang nyusun perkawinan salah satu pelanggannya honeymoon ke Bali.
20. JUMANJI (1995)
Permainan berbahaya yang dimainkan oleh Robin Williams ini, pada salah satu adegannya diceritakan bahwa ia kembali ke dunia nyata dengan berpakaian compang-camping dan bertingkah seperti orang sakit jiwa yang membahayakan lingkungannya. Kirsten Durnst berkata kepada polisi bahwa Williams adalah pamannya yang berasal dari Indonesia, sehingga polisi tidak jadi menangkapnya. Jumanji itu sendiri diceritakan permainan yang berasal dari Kalimantan, yang ditimpali Kirsten Dunts bilang gini “Sounds like Indonesian name”.
21. KING KONG (1933 dan 2005)
Dibintangi oleh Adrien Brody, Naomi Watts, dan Jack Black, Indonesia digambarkan sebagai suatu negeri antah berantah yang primitif dan terbelakang, yang jauh berada nun jauh di sana, yang dihuni oleh binatang langka berjuluk King Kong dan penduduk pribumi yang sangat barbar, di Pulau Tengkorak (Skull Island), yang dikisahkan di sebelah barat Sumatera. Kapalnya juga bernama “Soerabaja”, tertulis di buritan kapal. Sedangkan syuting mengenai pulau itu dibuat di wilayah Thailand Selatan dan di Lyall Bay, Wellington. Padahal kalau melihat peta yang tercantum di film King Kong itu, Pulau Tengkorak itu tak lain adalah Pulau Nias.
22. THE KINGDOM
Film ini tentang aksi terorisme di Arab Saudi dan diceritakan ancaman tentang aliran dana group radikal mengalir ke Jakarta.
23. KRAKATOA: EAST OF JAVA (1969)
Nih film salah lokasi dan judulnya kali ya, harusnya “Krakatoa, West of Java”
24. LEGENDS OF THE FALL
Si Brad Pitt diceritakan merantau ke berbagai tempat termasuk Sumatera dan Jawa. Bahkan dia dapat kalung gigi babi hutan dari Jawa.
25. LETHAL WEAPON 4 (1998)
Dalam salah satu adegannya, Danny Glover memaki-maki dengan mimik khasnya, “Kapal bodoh ini dibuat oleh seorang yang berasal dari Indonesia”. Wah, ngeselin banget ya. Ceritanya imigran china yang diselundupkan pake kapal yang diatasnamakan sebuah perusahan di Indonesia, (tapi fiktif). Coba deh perhatikan waktu Mel Gibson and the geng lagi ngobrol di markas sebelum menyerbu Uncle Benny. Jadi, Indonesia digambarkan sebagai negara yang “selalu bikin kacau”.
26. MATA HARI
Film ini ceritanya tentang mata-mata (spy) Belanda (dan Inggris) keturunan Jawa-Belanda yang lahir di Jawa. Film ini berlatar belakang PD II dan judulnya sama dengan nama si mata-mata ini. Cewek yang memanfaatkan sensualitasnya buat nyari data dari musuh.
27. THE SAINT
Dalam film ini waktu pemeran utamanya nerima e-mail dari laptop, di situ ada tulisan Bali Indonesia dan Jakarta.
28. NEEDFULL THING
Film tentang iblis yang membuat kacau sebuah kota yang damai. Iblis yang mengadu domba seluruh penduduk 1 kota. Pemain utamanya seorang polisi. Di akhir film si iblis bersumpah akan membalas dendam, dengan bekerja sama dengan anak si polisi itu di masa depan (2014), di Jakarta.
29. NEVER BEEN KISSED
Dalam film ini pas adegan di kelas, guru geografinya ngasih pelajaran mengenai pulau Bali sebagai “The island nation of Bali”. Waktu Drew Barrymore untuk pertama kalinya masuk kelas nyamar sebagai wartawan yang jadi murid SMU, trus gurunya nyebutin Bali itu sebagai salah satu budaya di dunia.
30. NO RESERVATIONS
Dalam film ini ada scene pas si Kate (Catherine Zeta Jones) beli bumbu dapur (rempah-rempah) untuk bikin resep rahasianya. Trus di sebelah toko itu ada restoran Indonesia ‘Groceries for Indonesia’.
31. NOTHING HILL
Dalam film ini ada adegan buku yang direkomendasikan Hugh Grant pada Julia Robert, yaitu tentang pulau Bali.
32. POINT BREAK
Film yang dibintangi sama Keanu Reeves bercerita tentang agent CIA yang ngejar penjahatnya seorang surfer sampai ke Sumatra, Bali, dan akhirnya di Australia saat penjahatnya mau surfing pada saat ada badai.
33. PROOF OF LIFE
Cerita tentang agen khusus pembebasan sandera, salah satu target operasinya adalah di Indonesia (Jakarta).
34. SNAKE ON THE PLANE
Film itu lakonnya mau liburan di Bali. Dengan jeLas beberapa kali disebut salah satu tempat di Indonesia yakni Bali. Bahkan beberapa kali pantai Kuta dengan ombak surfingnya dishoot, ada dalam scene awal dan akhir-akhir film. Akhir film, Samuel L. Jackson sama si anak itu surfing di Bali.
35. SPIDERMAN 2
Dalam film ini ada adegan yang menampilkan topeng barong dari Bali di kamar Orsborne waktu dia mengira dimana keluarnya suara Green Goblin.
36. STRANGERS WITH CANDY
Ini film garing yang kira-kira dialognya:
Cewe: Where you’re from?
Cowo: Jakarta, Indonesia.
Cewe: What’s your name?
Cowo: Megawati soekarnoputri.
Cewe: ?? (sambil ngeliat bingung ke cowo itu)
Cowo: What? it’s a common name in Indonesia.
37. THE SWEETEST THING (2002)
Dalam film drama psikologi ini, si cantik Cameron Diaz ternyata juga “bermulut sampah” saat mengeluh karena teman-temannya selalu saja membuat ulah dan mengacau. Dengan enteng dia berkomentar, “Kalian ini bikin kacau saja seperti Indonesia”. Selain itu, waktu Christina Applegate masuk apartemen dan ngeliat apartemennya berantakan dipake ML gila-gilaan oleh Selma Blair, Christina bilang gini “This place is a mess like Indonesia”. Jadi, ruangan kayak kapal pecah itu disamakan kaya Indonesia
38. TALADEGA NIGHT: THE BALLAD OF RICKY BOBBY
Another film kocak dari Will Ferell. Ada adegan suporter/anak-anaknya neriakin musuh dengan kata-kata “send that freak back to Indonesia!”. Padahal si freak itu sendiri orang Prancis yang gay.
39. TOUTE LA BEAUTE DU MONDE
Film Perancis ini syutingnya di Perancis, Bali, Lombok dan Thailand. Musik latarnya pake lagu Anang dan Krisdayanti dan satu lagu Mayangsari.
40. THE CONDEMNED (2007)
Dalam fim yang dibintangi oleh Steve Austin ini bercerita tentang seorang produser TV yang membuat reality show tentang 10 orang yang dipaksa berkelahi. Kesepuluh orang tersebut adalah terpidana mati yang dibeli dari negara-negara dunia ketiga. Mereka akan ditempatkan di pulau terpencil, dan harus membunuh satu sama lain. Satu pemenang tersisa akan dibebaskan dari penjara dan terhindar dari eksekusi. Nah, dalam acaranya itu berada di lintang perairan Indonesia, karena banyak pulau-pulau kecil tidak berpenghuni.
41. THE YEAR OF LIVING DANGEROUSLY (1982)
Film ini berkisah tentang seorang wartawan yang dikirim untuk bertugas di Jakarta pada tahun 1965-1966. Saat itu, Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Soekarno sedang mengalami krisis politik dan ekonomi. Tak heran, situasi Jakarta digambarkan sangat kacau, lengkap dengan embel-embel penduduk yang merana karena kelaparan. Dimeriahkan oleh akting dari Mel Gibson dan Sigourney Weaver. Syutingnya sendiri dilaksanakan di Bangkok, karena tidak diijinkan pemerintah di Jakarta. (tanya kenapa?). Hehehe. Akibatnya meski ada beberapa dialog menggunakan Bahasa Indonesia, namun karena aktornya adalah orang Bangkok, maka ucapannya terdengar aneh di telinga. Adegan yang paling terkenal sewaktu temennya Mel Gibson, Billy Kwan (ni artis cewek cuman di film ini main jadi cowok) ngegantungin spanduk di Hotel Indonesia (ceritanya) dengan tulisan SOEKARNO FEED YOUR PEOPLE. Saat Oscar 1982, film ini menang untuk artis terbaik Linda Hunt. Fim ini gak cuman nyebutin Indonesia tapi tentang Indonesia. Jadi, dalam film ini, Indonesia digambarkan sebagai negara penuh konflik.
42. THE ISLAND OF DR. MOREAU (1996)
Film tentang obsesi seorang ilmuwan sinting untuk menggabungkan manusia dan hewan menjadi suatu spesies baru. Lokasi penelitiannya berada di suatu pulau terpencil di kawasan Indonesia Timur. Setting dan kisah film ini sebenarnya tidak perlu “diambil hati” kalau saja yang membuatnya bukan sutradara kawakan John Frankenheimer. Untuk mempertegas posisi Indonesia-nya, bahkan kapalnya bernama “Ombak Penari” terus si awak kapalnya pas dah mau nyampe di pulau itu ada yang ngomong pake Bahasa Indonesia. Padahal nama kapal itu terbalik. Dalam versi novel yang ditulis H.G. Wells, kapal yang ada di film ini bernama Ipencacuanha. Di versi film, nama kapalnya berubah menjadi Ombak Penari yang diambil dari kata Wave Dancer. Padahal disesuaikan dengan grammar, seharusnya terjemahannya adalah Penari Ombak.
43. THE SILENCE OF THE LAMBS
Dalam film yang thriller psikologi yang dibintangi Jodie Foster ini ada adegan dimana di sweater orang yang diculik kanibal itu tertulis “MADE IN INDONESIA”. Apakah image Indonesia sudah sebagai negara yang banyak penculikan atau karena kita produsen tekstil?